Minggu, 28 Juli 2013
JR # 8 " PEMASARAN DI BISNIS RITEL "
Eceran atau disebut pula ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktifitas yang melibatkan penjualan baran secara lansung ke konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun menginport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil.
Setiap ritel harus melakukan strategi pemasaran yang baik agar mampu bersaing dengan usaha sejenis.
Bauran pemasaran ritel adalah kombinasi bauran elemen-elemen produk, harga, lokasi, promosi, desain toko dan pelayanan eceran untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi pasar sasaran.
Konsep bauran pasar tradisional terdiri dari 4P ( product, prince, place, promotion ). Oleh karena itu perusahaan harus bisa mengkombinasikan unsur-unsur bauran ritel tersebut dalam proposi yang tepat agar dapat memuaskan pasar sasaran dan tepat sejalan dengan sasaran perusahaan dalam bidang pemasaran secara keseluruhan.
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan dalam sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan sasarannya dan memberikan kepuasan yang diberikan secara lebih efektif dan efisien, serta menjadi loyalitas pelanggan.
Dalam ritel, pelayanan bukan terletak pada persoalannya namun juga diperlukan pembangunan semua hal didalam toko baik yang bias diukur maupun yang tidak bias diukur yang dapat memuaskan pelanggan. Mengerti dari dampak citra merk produk, dan sebagaimna sebuah took seharusnya diposisikan, adalah sangat penting membangun figure toko. Banyak toko yang berhasil mencapai targrt penjualan mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun itu saja tidak cukup untuk menciptakan toko yang unik dipikiran konsumen.
Membangun citra toko membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh competitor, yang cenderung akan meningkatkan apresiasi dari konsumen itu sendiri. Ada banyak hal yang mempengaruhi toko secara signefikan beberapa contoh diantaranya : kualitas dari barang dan jasa, penampilan toko, kualitas layanan penjualan, kualitas fasilitas toko, pengalaman dan lingkungan belanja, prilaku pelayanan karyawan, tingkat harga dan frekuensi promosi.
Ketika toko yang berbeda menyediakan produk dan merk yang sama menurut Kotler and Armstrong, sebuah produk yang ditawarkan di pasar untuk ditawarkan, dikonsumsi dan dimiliki. Menurut Porter seharusnya produk yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri disbanding produk yang lain. Harga dan promosi merupakan factor langsung yang mempengaruhi presepsi konsumen terhadap berbagai jenis toko dan citranya.Citra toko dalam kaitannya dengan harga dan promosi akan dipengaruhi oleh tinggkat harga rata-rata, variasi harga musiman, dan frekuensi serta intensitas promosi. Konsumen yang berbeda memiliki presepsi yang berbeda pula terhadap keputusan memilih toko, tampilan staf, proses kerja, dan kualitas tampilan prima akan sangat menggerakan emosi positif konsumen. Pada akhirnya factor-factor tersebut akan mendukung loyalitas pelanggan terhadap toko.
Didalam dunia ritel khususnya menghadapi persaingan yang terjadi, kepusan pelanggan menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan suatu usaha. denagn memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan tingkat keuntungnnya dan mendaptkan pangsa pasar yang lebih luas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar