Rabu, 27 November 2013

JR REFLEKSI 6 # '' PEMILIHAN LOKASI RITEL ''

Lokasi yang strategis merupakan salah satu factor yang terpenting dalam pemilihan lokasi ritel, dan merupakan factor yang sangat mempengaruhi untuk perkembangan bisnisn ritel. Lokasi ritel sering kali menjadi keputusan sangat penting yang dibuat oleh ritel, karena beberapa pertimbangan, yaitu :
  1. Lokasi merupakan pertimbangan utama bagi konsumen untuk memilih ritel.
  2. Keputusan memilih lokasi ritel merupakan strategi pentibg, karena ritel dapat menggunakannya sebagai keuntungan untuk bersaing.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan lokasi
  • Seperti apa sesungguhnya took yang akan kita buka?
  • Barang-barang  seperti apa yang akan kita jual disana ?
  • pada rentang harga berapa barang tersebut akan kita jual ?
  • bentuk pelayanan seperti apa yang akan kita sajikan pada pelanggan ?
Tahapan dalam memilih lokasi ritel
  • Pemilihan Pasar
  • Analisis Area
  • Analisis Lokasi
  • Analisis Biaya
Pemilihan Pasar
Beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan :
  • Tingkat ekonomi masyarakat
  • Tingkat persaingan
  • Ukuran populasi dan karakteristiknya
  • Industru / bisnis di lingkungan sekitar
  • Undang-undang otonomi daerah
Analisis Area
  • Area Primer,  adalah area geografis dimana toko atau pusat perbelanjaan tersebut mendapatkan 60 persen dari pelanggannya.
  • Area Skunder, adalah area geografis dari kepentingan skunder dalam tingkat penjualan yang ,menghasilkan sekitar 20 persen dari penjualan sebuah toko.
  • Area Tersier, adalah para pelanggan yang kadang berbelanja ditoko atau pusat perbelanjaan.
Lokasi Ritel
Ada 3 tipe lokasi dasar yang dipilih oleh ritel, yaitu :
  1. Shopping centers ( pusat belanja )
  2. City or town location ( ritel di kota besar )
  3. Freestanding location
Ritelpun dapat memilih tempat dilokasi nontradisional seperti airport atau lokasi lainnya.

Shopping Center ( Pusat Belanja )
  • Istilah shopping center sudah dikenal sejak tahun 1950an.
  • Shopping center merupakan grup ritel dan bisnis lain yang direncanakan, dibangun, dimiliki dan dimanage sebagi satu kempemilikan.
  • Bentuk shopping center ada 2 yaitu :
  1. Strip Shopping centers, yaitu shopping center yang umumnya mempunyai tempat parker langsung di depan took. Canopy terbuka membuat mudah akses di took, namun kelemahannya tidak mempunyai area jalan yang menghubungkan dengan took.
  2. Malls : yaitu shopping center yang menyediakan area parkir ditempat terpisah dari took ( terpencil ) dan pelanggan akan berjalan untuk menuju took. Mall memiliki ruas jalan yng diapit took ( berhadapan ) untuk dilalui konsumen.
City or Town Location ( Ritel Di Kota Besar )
  • Sekalipun shopping center ini berada di kota besar, lokasi ritel ini bertipe tidak direncanakan, dimiliki banyak pemilik, dan mempunyai akses langsung ke jalan.
  • The Central Business Distric merupakan area bisnisn tradisional yang berada dikeramaina kota dalam suatu kota besar.
  • Area tersebut banyk dilaluiorang selama berjam-jam bisnis berlangsung dan saat orang-orang pergi ke area tersebut umumnya dan lalulintas pejalan kaki yang tinggi.
  • CBD yang sukses adalah yng dekat dengan area yang berpenduduk besar.
Freestending Location
  • Freestending sites merupakan lokasi yang tidak terhubung dengan ritel yang lain, sekalipun bnyak yang lokasinya dekat dengan mall.
Lokasi Ritel Lainnya
Selain tiga lokasi utama tersebut, ritel juga dapat didirikan dan dijalankan dengan memilih lokasi sebagai berikut :
  • Airport
  • Rresort
  • Rumah sakit
  • toko dalasm toko
  • Area serba guna.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
  • Biaya sewa
  • Lalu lintas
  • Pesaing
  • Parkir
  • Komunitas
  • Jadwal buka toko
  • Tingkat kriminalitas
  • Biaya komunikasi pemasaran
Analisis Biaya
  • Biaya sewa
  • Analisis biaya dikaitkan dengan keramaian pengunjung.
Memilih lokasi
  • Lokasi terbaik bagi ritel adalah yang mampu mewujudakan tingkat permintaan dan penjualan yang tinggi.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan suatu area perdagangan adalah :
  1. Skala ekonomi
  2. Karakteristik demografis dan lifestyle
  3. Iklim bisnis ( tren pasar, tren tenaga kerja )
  4. Persaingan
  5. Rentang kendali Manajerial ( Span of managerial control )
  6. Isu lokasi secara global.
Faktor-faktor yang menarik atau tidaknya suatu lokasi :
  • Aksesbilaitas.
akses pada suatu lokasi ritel dikatakan meneyenagkan dikala konsumen dengan mudah untuk menuju dan keluae dari area ritel.
Jika dianalisis secara makro ( Macro Analysis ), ritel akan memepertimbangkan hal-hal utama yang berkaitan dengan suatu area perdagangan dan hal tersebut akan dievaluasi secara simultan, seperti ruas jalan, kondisi jalan dan pengahalang / barriers ( missal sungai dan gunung ).
Secara  macro, ritel akan berkonsentarasi pada hal-hal yang berkaitan denganhal-hal sekitar ritel., seperti visabilitas / jarak pandang, arus lalu lintas, lahan parkir, dan jalan amsuk / keluar.
  • Keuntungan Lokasi
Karrena lokasi yang baik membutuhkan biaya yang lebih mahal, maka ritel harus mempertimbangkan beberapa hal penting ini. Sehingga lokasi yang dipilih betul-betul memberikan keuntungan bagi ritel.
Prinsipnya lokasi rotrl dipilih karena ingin mendekati segmen sasarannya.
Suatu lokasi bias jadi cocok untuk suatiu produk, namun belum tentu cocok bagi produk lain.
Adakalanya dengan memilih lokasi yang disejajarkan dengan ritel lain yang sejenis akan memunculkan keamanan, kesepakatan penutupan toko secara bersamaan dengan sejenisnya.

Kesimpulannya :
Untuk beberapa alas an, lokasi ritel sering merupakan keputusan terpenting untuk seorang retailer.

pertama, lokasi merupakan pertimbangan utama dalam pilih toko customer. Sebagai contoh, ketika memilih dimna anda akan memncuci mobil, anda biasanya akan memilih lokasi yang paling dekay dari rumah atau kantor.

Kedua, Keputusan lokasi memiliki kepentingan strategis karena dapat digunakan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang terus menerus.

retailer dapat merubah harga, jasa dan macam-macam barang dalam waktu yang relative singkat. Namun pengambialn ke[putusan akan lokasi lebih sulituntuk dirubah, karena retailer harus melakukan perjanjian jangka panjang sewa-menyewa tempat dalam 7-10 tahun. Karena itu retailer dengan lokasi yang sangat baik memiliki keunggulan strategis yang tidak mudah ditiru competitor.

JR REFLEKSI 5 # " MANAJEMEN KEUANGAN RITEL "

Saat ini bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Pengelolaan bisnis ritel membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalan satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industry ritel bekerja dengan baik dan cepat. Masalah umum yang dihadapi oleh pembisnis ritel terutama pembisnis baru saat ini adalah masalah manajemen. Kebanyakan peritel membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.

Ketika ritel memutuskan bentuk organisasi bentuk organisasi perencanaan manajemen sumber daya manusaianya, maka ritel harus mengkonsentrasikan diri pada masalah manajemen operasional ritel. Efisien dan efektivitas operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi olej kebijakn dan keputusan yang diambik oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan, manajemen, maupun pemilik modal.

Metode dalam menjalankanoperasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu keputusan dibidang keuangan juga merupakan hal yang paling penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek strategi ritel.

Model Keuntungan Strategi Ritel

Setiap ritel menginginkan kesusksesan dalam hal keuangan. Salah satu tujuankeuangn  yang pentinga adalah untuk mencapai imbal hasil atas asset.
Margin laba bersih ( net profit margin ) adalah seberapa besar keuntuangn ( setelah pajak ) yang didapat perusahaan dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan perputaran asset ( asset turnover )dapat juga digunakan untuk mengukur produktivitas asset yang diinvestasikan dalam perusahaab, biasanya dihitung denganmembagi laba bersih dengan total asset.

Alur keuntungan

Informasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuangan dapat berasl dari laporan lab rugi sebuah perusahaan ritel. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
  • Penjualan bersih, Pemahaman penjualan bersih (net sales ) dapat diketahuai dari total rupiaj yang diterima oleh ritel setelah dikurangi semua pembeyaran kembali pada konsumen untuk barang-barang yang dikembalikan. Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor - retur penjualan - potongan penjualan. Return penjualan (sales return ) mewakili barang-barang yang dikembalikan konsumen karena barang-barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. penjualan bersih merupakan ukuran pengelolaan yang penting dalam bisnis ritel karena penjulan bersih menunjukan tingkat kegiatan dari barang dagangan.
  • Margin laba kotor, pemahaman laba kotor (gross profit margin ) adalahukuran penting dalam bisnis ritel. margin data kotor juga diperoleh dari persentase penjualan bersih sehingga ritel dapat membandingkan (1) pengelolaan dari berbagai tipe barang ( antar kelompok barang dagangan ) dan (2) pengelolaan barang dari satu ritel dibandingjkan dengan pengelola ritel-ritel lainya.
  • Beban ( expenses ) adalah : biaya yang terjadi dalam aktifitas normal yang dilakukan salam bisnis untuk mendapatkan penghasilan.
Beban administrasi = gaji semua aryawan selain tenaga penjualan + beben operasi kantor+ administrasi beban pembalian lain.
Sedangkan beban operasi ( operating expenses adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk memeperoleh pendapatan. Satu kategori biaya pengeluaran adalah baiya-biaya pengoperasian. kedua adalah biaya modal, yaitu biya untuk segala inventaris sampai pembelian lokasi toko baru.
  • Keuntungan bersih (net profit ) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhan. Keuntungan bersih dapat diperoleh sebelum atau sesudah pajak.
Informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran ( turnover ) perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo, seperti asset, kewajiban dan sebagainya.
 Aset atau aktiva ( asset ) adalah sumber-sumber ekonomi ( seperti inventaris atau perlengkapan-perlengkapn toko ) yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan sebagai hasil transaksi atau peristiwa, sedangkan kewajiban ( liabilities ) adalah segala kewajiban perusahaan untuk membayar atau sumber-sumber ekonomi lain sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan masa lalu, sekarang atau keuntungan masa depan.

Kas terdiri dari uang tunai, simpanan dan rekening di bank, surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan, dan piutang usaha, sedangkan aktivs lancer lainya meliputi berbagai pengeluaran maupun ongkos kirim yang belum dibayarkan oleh pelanggan.

Aktiva tetap
asset-asset tetap (fixed assets ) adalah ukuran pengelolaan keseluruahn dari bagian asset pada neraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan seberapa efektif para menejer mengunakan asset-assetnya.

kewajiban dan ekuitas pemilik
Kewajiab lancer ( current liabilities ) adalah utang-utang yang diharapkan dibayar paling tidak dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban yang paling pentinag adalah utang dagang, wesel bayar, dan utang-utang lainnya
  • Utang dagang adalah tagiaha yang terutang kepada pemasok untuk pembelian dagangan.
  • Wesel bayar adalah bungaa yang dipinjem ritel pada bank yang melebihi tanggal dan dapat dibayar kuarang dari satu tahun.
  • Utang-uatng lainya termasuk utang pajak, uatang gaji, sewa, pemakaian dan kewajiban-kewajiban lain yang belum terbayarkan.
  • Kewajiban jangka panjang adalah utang = utang yang akan dibayar setelah satu tahun.
  • Hak pemilik juga disebut hak para pemegang saham, mewakili sejumlah asset pemilik perusahaan ritel setelah semua kewajiban terpenuhi.
Beberapa Indikator Keuangan Dalam Ritel

Terdapat beberapa indicator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan dalam bisnis ritel antara lain :

1. Margin kotor
  • Persentase margin kotor
  • Analisis per kategori
  • Kerusakan / markdown
  • Persediaan barang
  • Margin kotor per meter persegi
2. Biaya operasional toko sebagai persentase penjualan
  • Gaji, produktivitas per karyawan
  • Biaya sewa
  • Depresiasi
  • Listrik
  • Total biaya operasi toko
3. Margin kontribusi
  • Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional toko
  • Perbandingan antara toko dan rata-rata perusahaan.
Pengendalian biaya pada umumnya mencangkup tiga fungsi manajemen antara lain :
  1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana.
  2. Fungsi organizing pada tingakat operasional.
  3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai.
Setiap bentuk usaha ritel yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam meningkatkan kualitas.

Jumat, 22 November 2013

JR REFLEKSI 4 # '' SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS RITEL ''

Bisnis ritel yang semakin pesat perkembangannya berimplikasi langsung pada kebutuhan SDM yang handal. Nanun SDM yang handal tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan menejemen pengrekrutan dan pengelolaan ritel.


1. Bisnis Ritel Membutuhkan SDM yang Handal 

Ritel sebagai unit bisnis tentunya tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya manusia. Mengingat karakteristik bisnis ritel, kenutuhan SDM tidak sedikit pada 2 atau 5 SDM saja. Kebutuhan bias mencapai ratusan atau bahkan ribuan SDM.

Guna melakukan operasional bisnis ritel, dibutuhakn SDM yang handal. Sudah menjadi anggapan umum perusahaan bahwa Sumber Daya Manusia adalah asset termahal perusahaan.
Perusahaan memnag akan semakin bergantung dengan kemampuan sumber daya manusianya. Teknologi, strategi, modal, mesin, menejemen semuanya mengikuti sumber daya manusia bukan sekedar asset tapi juga pelan-pelan akan menjadi asset termahal sekaligus juga terpenting.

2. Sumber Daya Manusia Di Dalam Ritel

Berbagai posisi karir yang kita temuakan dalam sebuah bisnis ritel antara lain: pemilik ritel, penglola ritel, pramuniaga, kasir, kepala gudang, purchase, menager, coustomer service. security, penata ruang ( indoor dan outdoor ), pemasok baranng dagangan, manajer SDM, manajer keuangan, delivery service, drive dan sebagainya. Setiap kariyawan memainkan suatu peran yang penting dalam melaksanakan fungsipekerjaan dengan baik.
Dalam pengelolaannya SDM memberikan kontribusi besar dalam peningkatkan kinerja dalam perusahaan. Sehingga ritel akan dapat keuntungan yang kompetitif dengan cara mengembangakan dan mengelola sumber daya dengan baik.
Manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam bisnis ritel untuk berfokus pada masalah strategi dalam struktur organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia dalan ritel sangat menantang, karena pada dasarnya bisnis ritel sanagat berbeda dengan bisnis atau perusahaan pada umumnya. Ada beberapa ciri yang menjadi perbedaan yaitu :
  1. Jam kerja karyawan berbeda dengan perusahaan pada umumnya.
  2. Penekanan terhadap control biaya. Konstribusi biaya karyawan cukup besar pada total biaya took keseluruhan.
  3. Perubahan demografis pekerja.
3. Permasalahan Strategis Dalam Pengelolaan SDM Ritel

Manajemen sumber daya manusia / karyawan pada umumnya memiliki tantangan yang berbeda karena nilai-nilai kerja, system ekonomi, dan peraturan SDM ritel yaitu sebagai berikut :
  1. Bentuk struktur organisasi harus mampu membagi tanggung jawab dan otoritas dalam melaksanakan tugas pada bisnis unit beserta orang-orangnya.
  2. Harus mengkoordinasikan aktifitas berbagai depeartemen dan memotivasi karyawan untuk dapatbekerja ke arah keberhasilan perusahaan.
  3. Program yang digunakan untuk membangun komitmen dan mempertahankan nilai-nilai SDM.
Pengelolaan SDM

Dalam pelaksanaannya pengelolaan sumber daya manusia memerlukan perencanaan yang matang, hal ini didasarkan pada beberapa karakter yang harus dimiliki sebagai modal oleh para karyawan ritel, daiantaranya adalah :
  1. Memiliki ketrampilan analis. Kemampuan menyelesaikna masalah dan memiliki kemampuan numeric untuk menganalisis fakta dan data perencanaan, pengelolaan dan pengawasan.
  2. Memiliki kreatifitas.
  3. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
  4. Fleksibel
  5. Inisiatif
  6. Leadership.
  7. Mampu mengorganisasikan pekerjaan dan memerlukan prioritas.
  8. Berani mengambil resiki pekerjaan dengan pertimbangn, analisus yang akurat dan bertanggung jawab.
  9. Toleransi terhadap stress. Mampu bekerja di bawah tekanan karena dunia bisnis ini sangat cepay berubah dan penuh tantangan.
Tahapan Pengelolaan SDM

Dalam tahapan pengelolaan sumber daya manusia memerlukan seleksi, dan memerlukan tahapan yang harus dilalui :
  • Rekrutmen. Merupakan gerbang awal yang sangat menentukan.
  • Orientasi. Setiap organisasi memiliki budaya, susunan, prinsip dan nilai-nilai yang berbeda. 
  • Pelatihan. Pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan karyaean sehingga dapat terjadi peningkatan kinerja. Ada 2 macam pelatihan :
  1. Pelatihan ketramplan teknis. Ketrampilan yang diberikan untuk tampil melakukan suatu pekerjaan. Seperti ketrampikan computer pengunaan cash register pada kasir dll.
  2. Pelatihan antar pribadi. Adalah pelatihan ketrampilan berhubungan dengan sesame karyawan, atasan, bawahan, mitra usaha atau pelanggan.
  • Pemberdayaan. Mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan dengan penngawasan.
  • Continous improvement. Setiap hari harus lebih baik dari kemarin.
Membangun Komitmen Karyawan

tantangan utama dalam penjualan eceran adalah untuk mengurangi tin gkat keluar masuk karyawan. Perputaran karyawan yang tinggi akan mengurangi penjualan ( Karen kurang pengalaman, kurang pengetahuan akan barang dan kebijakan perusahaan sehingga tidak mampu berinteraksi secara efektif dengan konsumen ) dan meningkat biaya ( rekrutmen dari pelatihan membutuhkan biaya ).

Beberapa pendekatan yang dilakukan oleh ritel untuk membangun komitmen tin=mbal balik adalah :
  1. Meningkatkan ketrampilan
  2. memberdayakan karyawan
  3. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan.
Terdapat 3 aktifitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangin dan mengembangkan komitmen melalui hubungan kemitraan :
  1. Mengurangi perbedaan status antar karyawan.
  2. Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama.
  3. Diberikan flextime ( system penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja ) dan job sharing ( dua karyawan secara sukarela bertanggung jawab atas pekerjaan.
Berbagai pilihan struktur organisasi adalah sebagai berikut : Struktur organisasi fungsional, struktur organisai berdasarkan produk, struktur organisasi berdasarkan geografis dan struktur organisai kombinasi.












Salam EntEntrepreneur.