Rabu, 27 November 2013

JR REFLEKSI 5 # " MANAJEMEN KEUANGAN RITEL "

Saat ini bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Pengelolaan bisnis ritel membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalan satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industry ritel bekerja dengan baik dan cepat. Masalah umum yang dihadapi oleh pembisnis ritel terutama pembisnis baru saat ini adalah masalah manajemen. Kebanyakan peritel membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.

Ketika ritel memutuskan bentuk organisasi bentuk organisasi perencanaan manajemen sumber daya manusaianya, maka ritel harus mengkonsentrasikan diri pada masalah manajemen operasional ritel. Efisien dan efektivitas operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi olej kebijakn dan keputusan yang diambik oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan, manajemen, maupun pemilik modal.

Metode dalam menjalankanoperasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu keputusan dibidang keuangan juga merupakan hal yang paling penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek strategi ritel.

Model Keuntungan Strategi Ritel

Setiap ritel menginginkan kesusksesan dalam hal keuangan. Salah satu tujuankeuangn  yang pentinga adalah untuk mencapai imbal hasil atas asset.
Margin laba bersih ( net profit margin ) adalah seberapa besar keuntuangn ( setelah pajak ) yang didapat perusahaan dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan perputaran asset ( asset turnover )dapat juga digunakan untuk mengukur produktivitas asset yang diinvestasikan dalam perusahaab, biasanya dihitung denganmembagi laba bersih dengan total asset.

Alur keuntungan

Informasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuangan dapat berasl dari laporan lab rugi sebuah perusahaan ritel. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
  • Penjualan bersih, Pemahaman penjualan bersih (net sales ) dapat diketahuai dari total rupiaj yang diterima oleh ritel setelah dikurangi semua pembeyaran kembali pada konsumen untuk barang-barang yang dikembalikan. Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor - retur penjualan - potongan penjualan. Return penjualan (sales return ) mewakili barang-barang yang dikembalikan konsumen karena barang-barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. penjualan bersih merupakan ukuran pengelolaan yang penting dalam bisnis ritel karena penjulan bersih menunjukan tingkat kegiatan dari barang dagangan.
  • Margin laba kotor, pemahaman laba kotor (gross profit margin ) adalahukuran penting dalam bisnis ritel. margin data kotor juga diperoleh dari persentase penjualan bersih sehingga ritel dapat membandingkan (1) pengelolaan dari berbagai tipe barang ( antar kelompok barang dagangan ) dan (2) pengelolaan barang dari satu ritel dibandingjkan dengan pengelola ritel-ritel lainya.
  • Beban ( expenses ) adalah : biaya yang terjadi dalam aktifitas normal yang dilakukan salam bisnis untuk mendapatkan penghasilan.
Beban administrasi = gaji semua aryawan selain tenaga penjualan + beben operasi kantor+ administrasi beban pembalian lain.
Sedangkan beban operasi ( operating expenses adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk memeperoleh pendapatan. Satu kategori biaya pengeluaran adalah baiya-biaya pengoperasian. kedua adalah biaya modal, yaitu biya untuk segala inventaris sampai pembelian lokasi toko baru.
  • Keuntungan bersih (net profit ) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhan. Keuntungan bersih dapat diperoleh sebelum atau sesudah pajak.
Informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran ( turnover ) perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo, seperti asset, kewajiban dan sebagainya.
 Aset atau aktiva ( asset ) adalah sumber-sumber ekonomi ( seperti inventaris atau perlengkapan-perlengkapn toko ) yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan sebagai hasil transaksi atau peristiwa, sedangkan kewajiban ( liabilities ) adalah segala kewajiban perusahaan untuk membayar atau sumber-sumber ekonomi lain sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan masa lalu, sekarang atau keuntungan masa depan.

Kas terdiri dari uang tunai, simpanan dan rekening di bank, surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan, dan piutang usaha, sedangkan aktivs lancer lainya meliputi berbagai pengeluaran maupun ongkos kirim yang belum dibayarkan oleh pelanggan.

Aktiva tetap
asset-asset tetap (fixed assets ) adalah ukuran pengelolaan keseluruahn dari bagian asset pada neraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan seberapa efektif para menejer mengunakan asset-assetnya.

kewajiban dan ekuitas pemilik
Kewajiab lancer ( current liabilities ) adalah utang-utang yang diharapkan dibayar paling tidak dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban yang paling pentinag adalah utang dagang, wesel bayar, dan utang-utang lainnya
  • Utang dagang adalah tagiaha yang terutang kepada pemasok untuk pembelian dagangan.
  • Wesel bayar adalah bungaa yang dipinjem ritel pada bank yang melebihi tanggal dan dapat dibayar kuarang dari satu tahun.
  • Utang-uatng lainya termasuk utang pajak, uatang gaji, sewa, pemakaian dan kewajiban-kewajiban lain yang belum terbayarkan.
  • Kewajiban jangka panjang adalah utang = utang yang akan dibayar setelah satu tahun.
  • Hak pemilik juga disebut hak para pemegang saham, mewakili sejumlah asset pemilik perusahaan ritel setelah semua kewajiban terpenuhi.
Beberapa Indikator Keuangan Dalam Ritel

Terdapat beberapa indicator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan dalam bisnis ritel antara lain :

1. Margin kotor
  • Persentase margin kotor
  • Analisis per kategori
  • Kerusakan / markdown
  • Persediaan barang
  • Margin kotor per meter persegi
2. Biaya operasional toko sebagai persentase penjualan
  • Gaji, produktivitas per karyawan
  • Biaya sewa
  • Depresiasi
  • Listrik
  • Total biaya operasi toko
3. Margin kontribusi
  • Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional toko
  • Perbandingan antara toko dan rata-rata perusahaan.
Pengendalian biaya pada umumnya mencangkup tiga fungsi manajemen antara lain :
  1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana.
  2. Fungsi organizing pada tingakat operasional.
  3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai.
Setiap bentuk usaha ritel yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam meningkatkan kualitas.

2 komentar: