Rabu, 26 Maret 2014

JR 14 # '' MENGELOLA RESIKO UNTUK RITEL ''

Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menimbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuensi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel.

Pengelolaan ritel sekala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam arti Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan ( baik soft maupun hard skill ) dalam hal manajrial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel ( continuous competitive advantage ).

Untuk itu, dipandang penting untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern secara terintregrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri amupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.

ecara sederhana resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil usaha dari yang diharapkan, atau kemungkinan terjadinya kerugian usaha. Didalam prakteknya resiko tersebut tidak dapat dihilangkan pelaku usaha hanya bias menghindari, menghadapi, memindahkan, atau mengurangi resiko tersebut.
menghindari berarti tidak melalkukan usaha tersebut.
Mengahadapi berarti bersedia menanggung kerugian yang mungkin akan terjaadi / dialami.
Memindahkan berarti meminta pihak lain ( asuransi misalnya ) untuk menanggung resiko yang akan terjadi, dan mengurangi resiko  berarti pelaku usaha melakukan berbagai hal untuk mengurangi / memperkecil resiko kerugian yang akan terjadi.

Setiap usaha memiliki resiko, mulai dari saat persiapan hingga usaha tersebut sudah berjalan. Pada saat persiapan banyak resiko sudah menanti, seperti ;
  • Resiko karena salah memilih jenis usaha yang akan dijalankan.
  • Resiko karena salah membuat anggaran.
  • Resiko karena salah memilih rekan.
  • Resiko karena salah memilih waktu pembukaan usaha, dll.
Bila resiko-resiko saat persiapan terjadi, maka berbagai kerugian sudah menanti, seperti sepinya pengunjung, membekunya biaya, konflik dengan rekan kerja dan sebagainya.
Disamping itu, banyak resiko juga sudah menanti saat usaha mulai berjalan, dibagian produksi beberapa resiko yang bisa terjadi adalah ;
  • Resiko langkanya bahan baku
  • Resiko kenaikan bahan baku
  • Resiko salah dan keterlambatan kedatanagan pesanan bahan baku
  • Resiko kerusakan mesin
  • Resiko listrik atau telepon mati
  • Resiko kesalahan proses produksi, dll
Berbagai macam resiko dibagian produksi tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi menjadi naik, hingga menguirangi daya saing produk. Dampak merugikan lainya adalah keterlambatan atau terganggunya proses produksi sehingga mengecewakan konsumen dan seterusnya.

Tidak hanya dibagian produksi, setelah usaha berjalan bagian pemesaran juga dihadapakan dengan berbagai macam resiko, seperti ;
  • Resiko dari adanya persaingan
  • Resiko naik turunnya daya beli masyarakat
  • Resiko berubahnya selera konsumen ( tren yang berubah )
  • Resiko kenaikan nilai tukar
  • Resiko karena menjual secara kredit, dll.
Berbagai macam resiko pemasaran tersebut dapat menimbulkan kerugian usaha yang diakibatkan dari tidak lancarnya, macetnya cicilan penjualan kredit yang diberikan, pembajakan produk menurunya permintaan konsumen karena menurunya daya beli, usang atau kadaluarsanya model produk yang dipasarkan, dan seterusnya.
Dalam prakteknya setelah usaha berjalan tidak hanay bagain produksi dan pemasaran saja yang memiliki resiko, hamper setiap bagian dihadapakan pada berbagai macam resiko, bagian SDM juga memiliki resiko, seperti tidak hadirnya karyawan, berpindahnya karyawan kunci ke perusahaan pesaing, demo yang dilakukan karyawan, sakitnya karyawan dan sejenisnya. Secara umum resiko tersebut akan mengakibatkan terganggunya proses produksi, proses pemasaran dan proses dalam sebuah usaha lainnya.
Demikian pula bagian keuangan, juga harus memperhatika resiko adanya tindak kecurangan, kekurangan modal, kesalahan pencatatan, dll. Berbagai resiko dibagain keuangan ini akan berdampak pada berkurangnya keberuntungan, tidak sehatnya usaha, hingga terganggunya bagian lain.

Secara umum, resiko yang telah dijelaskan tersebut sebagian besar berasal dari dalam usaha itu sendiri ( kecuali beberapa resiko seperti kurs, turunya daya beli kon sumen, dll ). Namun demikian masih ada beberapa resiko dari luar perusahaan yang patut diwaspadai, seperti ;
  • Resiko karena perubahan peraturan pemerintah, seperti penataan jalur hijau, berkaitan dengan pajak usaha, maupun ijin-ijin usaha lainnya.
  • Resiko adanya bencana alam yang sering kali tidak terduga
  • Resiko perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga teknologi yang ada menjadi cepat usang atau tertinggal.
  • Resiko masyarakat yang bisa muncul tiba-tiba, hanya karena sebuah isu.
  • Pemberitaan media masa, dll.
Dari penjelasan diatasa akhirnya dapat dipahami, bahwa setiap usaha memang tidak dapat terlepas dari adanya resiko usaha, dan sekali lagi yang dapat dilakukan hanya mengelola sebaik mungkin resiko tersebut, sehingga dampak kerugiannya dapat ditekan.

Selanjutnya, bagaimna cara mengelola resiko-resiko tersebut? inilah lima langkah dasar untuk mengelola resiko tersebut ;
  1. Identifikasi ( buat daftar ) setiap resiko yang bisa terjadi
  2. Lakukan analisis dan rangking atau urutan sesuai dengan besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulaknnya.
  3. Tentukan upaya-upaya untuk mengatasinya, sesuai dengan urutan yang ada.
  4. Lakuakan upaya tersebut, sesuai pilihan scenario yang telah dibuat.
  5. Lakukan evaluasi
Resiko usaha tidak bisa dihilangkan sama sekali, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi dan memperkecil resiko usaha tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar