Kamis, 13 Februari 2014

JR REFLEKSI 10 # '' MANAJEMEN PRODUK ''

Manajemen produksi merupakan Salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Denagn demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Tugas dari manajemen produksi ada dua, yaitu;
  1. Merancang system produksi
  2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Pengertian Produksi

Produksi adalah kegiatan perusahaan yang mengahsilakan barang-barang atau jasa yang menghasilkan bahan-bahan atau sumber factor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. Pengertian ini dapat memperluas lagi artinya dan fungsinya manajer dalam system produksi.

Proses Produksi

Adapun proses produksi menurut berbagai macam bagian dapat dibagi menjadi empat, yakni ;
  • Sifat Produksi
Sifat produksi menjadi suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan apakah produk yang akan diproduksi mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli ( spesifik ), ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk standar yang didasrkan pada keputusan perusahaan.
  • Produk Spesifik
Kalo pembeli menginginkan spesifikasi dari barang tertentu sedangkan jumlahnya hanya terbatas, maka proses produksi yang akan dipakai adalah proses produksi pesanan. Contohnya ; produk meuble, pakaian, sepatu dll.
  • Produk Standar
Produk standar yang akan menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan proses produksi yang digunakan akan berbeda dengan proses produksi  untuk pesanan.
Sebab, perusahaan yang membuat produk standar berarti perusahaan tersebut membuat membuat produk yang ukurannya standar dan jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan atau dikirimkan kepada pembeli atau penyalur.
Contohnya; televise, lemari es, pakaian dsb.
Kalau proses produksi yang dipilih perusahaan adalah proses produksi standar maka perusahaan diharuskan menyediakan danayang besar untuk penyimpanan, penanggungan resiko turunnyan harga maupun kualitas dan biaya pemeliharayang cukup besar.
  • Tipe Proses Produksi
Tipe proses pr\oduiksi ditinjau dari bahan mentah sampai menjadi barang yang dapat diperguankan.
Tipe proses produksi dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Tipe produksi terus menerus ( Continuous Process ). Contohnya ; terjadi pada industry-industry yang mempunyai hanya satu shift produksi seperti perusahaan tekstil, mobil, semen dsb.
  2. Tipe proses produksi terputus-putus  ( Intermiten ). Contohnya; terjadi pada perusahaan yang membuat barang tergantung ndari pesanankonsumen seperti meubel, pengecoran logam, pakaian dsb.
Manfaat Yang Diciptakan

Berdasarkan manfaat yang diciptakan bias dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung manfaat dapat dibagi menjadi 5 (lima ) manfaat, yaitu;
  1. Manfaat Dasar ( Primary Utility ). Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupaka kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambialan dan penyediaan barang-barang atau hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan tambang, perikanan dll.
  2. Manfaat Bentuk ( Form utility ). Proses produksi yang menciptakan proses bentuk adalah meubel. Proses ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan, kemudian baru dilakukan proses selanjutanya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
  3. Manfaat Waktu ( Time Utility ). Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu, misalnya disimpan dipergudangan ( bulog ) setelah harga-harga naik makan beras yang tidak habis dalam masa turunnya harhga krarna waktu berjalan terus makan menyebabkan nilai beras tersebut bertambah.
  4. Manfaat Tempat ( Place Utility ). Manfaat tempat dapat kita liat pada perusahaan transportasi. perusahaan transportasi seperti kereta api, truk, kapal maupun perpesawatan menyebabkan bertambanhnya manfaat barang yang dipindahkan tersebut, Contoh; hasil-hasil pertanian yang dinagkut dari desa.
  5. Manfaat Kepemilikan ( Owenership Utility ). Manfaat kepemilikan adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang satu ke orang yang lain, dsb
Teknik Proses Produksi

Pengelolaan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menetukan jenbis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi. berdasrkan tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macsm, yaitu;
  • Proses Ekstraktif
Yaitu proses produksin yang dilakukan dengan cara mengambila langsung dari sumber alam yang telah tersedian. Misalnya proses penebangan, perikanan, perkebunan dsb.
  • Proses Analitis
Yaitu proses untuk menguiraikan atau memisahkan dari satu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk ytang menerupai aslinya. Contoh; PERTAMINA.

  • Proses Pabrikasi
Prosesnya sama dengan peroses analitis, tetapi menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya tidak harus sama dengan aslinya, seperti pakaian, meubel, sepatu dll.
  • Proses Sintetis
Yaitu proses pengkombinasian dari beberapa bahan dalam suatu bentuk produk. Contohnya; perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas dsb.
  • Proses Assembeling
Yaitu merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Contohnya perusahaan karoseri, mobil, dsb.

Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Aspek-aspek manajemen produksi meliputi;
  • Perencanaan Produksi
Bertujuan agar dilakukannya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. keputusan yang aharuis dihadapi dalam perncanaan produksi, antara lain;
  1. Jenis barang yang diproduksi
  2. Kualitas barang
  3. Jumlah barang
  4. Bahan baku
  5. Pengendalian produksi
  • Pengendalian Produksi
Bertujaun agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya soptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain;
  1. Menyusun perencanaan
  2. Membuat penjadwalan kerja
  3. Menentukan kepada siapa barang ytang akan dipasarkan
  • Pengawasan Produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapay berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatannya meliputi;
  1. Menetapkan kualitas
  2. Menetapkan standar barang
  3. Pelaksanaan produksi yang tepat waktu.
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manjer atas ( tpop manajer ). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
  1. Seorang manajer harus mendefinikan masalah dan mencari berbagai alternative yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
  2. Manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternative yang dianggap paling baik.
  3. Manajer harus mengimplementasikan alternative yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Jika diliahat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;
  1. Pengambialan keputusan atas peristiwa yang pasti
  2. Pengambialn keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
  3. Pengambialn keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
  4. Pengambialn keputusan atas peristiwayang timbuil karena pertentangan dengan keadaan lain.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
  1. Perencanaan system produksi
  2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi

Yang dimaksud dengan system adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang salaing terkait tergantung dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan  bagi pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan system produksi dan operasinadalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda scara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalampentransformasian masukan menjadi keluaran.

Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industry manufaktur, tetapi juga dalam industry jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industry jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang diperguanakan dalam indusrti manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronika serta peralatan yang terdapat dalamn suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui system kabel, menara microwave, station, computers, dan operator telepon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar