Rabu, 09 April 2014

JR T100 # '' GLOBAL OPPORTUNITIES ''

Minggu terakhir di pembelajaran kelas T100, adalah mengenai ''Global Opportunities''. Dimana dalam pembahasan kali ini adalah menggapai pertumbuhan hingga 100 kali lipat dan bertumbuh di pasar global.
Dalam penjelasan Bapak Ir. Ciputra adalah untuk menjadi pemain di pasar modal, yang pertama haruslah menjadi leader di negeri sendiri.
Sebagai contoh :
  • Ciputra Group sebelum menjadi pengembang di Negara Vietnam juga telah berhasil mengembangkan  berbagai proyek di negeri sndiri.
  • Martha Tilaar, sebelum menembus pasar global juga sudah dapat menunjukan eksistensinya di pasar domestic.
Ibu Inge Gunawan, dosen Universitas Ciputra terdapat 3 cara untuk dapat scale up di pasar global, yakni:
1. Globalisasi via export. Dengan mudahnya penggunaan internet pada saat ini, entrepreneur dapat menggunakan fasilitas internet seperti Facebook, atau membuat Website pribadi untuk dapat menggapai pasar yang limitless atau tidak terbatas.
2. Selling ke multinasional company yang telah eksis di pasar global. Yakni dengan melakukan pendekatan ke perusahaan distribusi besar seperti Carefour, Hypermart sehingga bisa ‘dibantu’ mereka untuk memasarkan produk secara global.
3. Dengan menggunakan system waralaba atau franchise. Namun perlu diingat sebelum sampai tahap ini, perusahaan haruslah menata system internal agar jalan terlebih dahulu dan teruji di pasar, barulah memfranchisekan usaha. Lebih jauh lagi, dengan mengikuti banyak acara ekspo di bidang yang digeluti akan dapat menambah peluang – peluang yang ada.

Menurut bapak Nur Agustinus yang menerangkan mengenai manajemen perubahan. Setiap pertumbuhan pasti akan membutuhkan perubahan.
Setiap pertumbuhan ditentukan biasanya paling mudah adalah dengan melalui angka penjualan atau market share.
Untuk dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan, diukur dengan bertumbuhnya market share atau omzet.
Dalam mencapai pertumbuhan, ada 3 tahapan yang perlu diketahui, yaitu :
1. Dimana posisi kita.
2. Kemana tempat yang akan kita tuju
3. Bagaimana cara untuk mencapai tujuan kita.

Dalam progressnya, perusahaan akan mencapai pada sebuah titik dimana pertumbuhan mulai tidak tidak signifikan atau dapat disebut status quo. Dalam tahap ini, Kurt Lewin, pakar perubahan organisasi di freeze (dibekukan). Jadi budaya – budaya yang tadinya tidak effisien dicairkan terlebih dahulu, dirubah, barulah budaya baru yang lebih effisien dibekukan.
Dalam melakukan perubahaan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan, yakni :
1. Isi daripada perusahaan. Isi menyangkut struktur perusahaan, strategi perusahaan, proses bisnis, teknologinya
2. Sumber daya manusia, yakni bagaimana merangsang sumber daya manusia, atau member insentif di dalam perusahaan agar lebih innovatif, berinisiatif, dan selalu melakukan perubahan yang lebih baik. Mengubah perilaku individu perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan member tulisan – tulisan motivasi di dalam perusahaan.
Adapun dalam prakteknya, perubahan SDM ini adalah yang tersulit, adapun ada beberapa hambatan yang kerap muncul, seperti :
  •  Sikap yang mengabaikan perubahan / perasaan ketidak butuhan,
  •  Penolakan dari perubahan untuk hal baru
  •  Perasaan ''saya tidak bisa'', atau sikap pesimis dari karyawan.
Pakar Perubahan Gleicher, Beckhard, dan Harris memiliki rumus dalam menyikapi perubahan, yaitu:
D x V x F > R

Keterangan ;

D = Disatissfaction,
V = Vision,
F = First Step,
R = Resistane to change.

Jadi contoh suatu kondisi yang memungkinkan seseorang bisa berubah, apabila, ketidakpuasaan seseorang terhadap suatu situasi tinggi (D), Pandangan terhadap perubahan tinggi, dan keinginan untuk melakukan langkah pertama juga tinggi (F), maka kecenderungan seseorang tersebut untuk melakukan perubahan juga tinggi.

Tugas seorang entrepreneur adalah merangsang supaya sumber daya manusia tidak berhenti pada comfort zone, melainkan memberikan insentif supaya mereka bisa lebih bertumbuh dan lebih maju.
Adapun langkah – langkahnya adalah :
  •  Membangun sense of urgency
  •  Membangun koalisi pimpinan yang kuat
  •  Menciptakan visi yang bisa dibagikan
  •  Mengkomunikasikan visi tersebut
  •  Memberdayakan orang agar bergerak sesuai visi
  •  Mencatat pencapaian jangka pendek
  •  Mengkonsolidasikan kemenangan jangka pendek
  •  Melembagakan kultur yang baru.
3. Proses. Yakni membuat perencanaan bagaiamana perubahan tersebut dijalankan.
From Success to Significant.

Dalam penjelasan bapak Sudhamek, pendiri Garuda Food, dalam berkembangnya sebuah bisnis tidak terlepas dari peran seorang pemimpin yang terus menerus melakukan inovasi dan memeras otak untuk ide – ide yang baru.
Beliau juga mengatakan ''urip itu urup'' yaitu hidup itu haruslah berfaedah untuk banyak orang, jadi dalam perjalanan bisnisnya, seorang entrepreneur haruslah bukan hanya mencari profit, tetapi bisnis itu adalah sebuah sarana supaya mengisi kehidupan kita agar lebih bermakna bagi banyak orang.
Jadi apabila seorang entrepreneur sudah memiliki motivasi yang mulia untuk banyak orang, maka energy akan mengalir dengan sendirinya dan tidak akan mudah merasa lelah dalam membangun bisnis, terutama bukan karena keserakahan karena ingin mengejar profit semata atau bersifat monopolistic, melainkan masih ada tujuan – tujuan mulia yang ingin dihasilkan. Dengan cara demikian, seorang entrepreneur akan lebih bahagia dan berarti untuk orang lain.



Salam Entrepreneur.


Senin, 07 April 2014

JR T100 # 5 " RISK MANGEMENT ''

Definisi Risk Management

Risk Management atau management resiko adalah suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk : penilaian resiko, pengembanga strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan / pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambila antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negative resiko dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tesebut.

Manajemen resiko tradisional terpokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal ( seperti bencana alam, atau kebakaran, kematian serta tuntutan hokum. Manajemen resiko keuangan disisi lain terpokus pada resiko yang dapat dikelola dengan dengan menggunakan instrument-instrument keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan maajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Disisi lain pelaksanaan risk manajement melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia khususnya, bagi entitas manajemen resiko ( manusia, staff dan organisasi )

Menentukan sumbe resiko adalah penting karena mempengaruhi cara penangananya. sumber resiko dapat diklasifiksikan sebagai resiko social, resiko fisik dan resiko ekonomi.

Biaya-biaya yang ditimbulkn karena mengaggung resiko atau ketidakpastian dapat dibagi sebagai beikut :
  1. Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
  2. Biaya-biaya ketidakpasian itu sendiri.
Mengidentifikasikan Resiko

Menidentifikasikan resiko merupakan proses analisa untuk menemukan secara sistimatis dan berkesinambunan atas resiko ( kerugian yang potensial ) yang dihadapi perushaan. karenanya diperlukan checklist untuk mebedakan yang sistimatik dalam menentuakan kerugian poensial. Salah satu altenatif system pengklasifikasian kerugian dalam suau checklist adalah kerugian hak milik ( property losses ), kewajiban mngganti kerugain orang lain ( liability losses ), dan kerugian personalia ( personnel losses ). Chacklis yang dibangun sebelumnya untuk menentukan resiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh suatu perusahaan.






Salam entrepreneur

JR T100 # 4 '' BUSINESS MODEL INOVATION ''

Definisi Inovasi Model Bisnis


Inovasi model bisnis sebagai perencanaan dan perancangan cara baruberbisnis melalui perubahan, perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis yang sudah ada baik di interal maupun berkolaborasi dengan eksternal sehingga tercipta proses kerja baru yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, untuk meningkatkan nilai tambah pemangku kepentingan atau pemilik dari usaha tersebut.





Berpijak dari definisi diatas yang arus dipahami oleh para eksekutif terkait dengan inovasi model bisnis, yaitu ;
  • Bisnis model inovasi merupakan penggabungan atau penambahan aktifitas yang teah sempurna dengan cara yang unik dasempurna juga ( novelty ways )
  • Faktor pencipta dan pengendali nila tambahnya, yaitu
  1. Aktifitas yang sempurna
  2. Penggabuangan yang unik
  3. Saling melengkapi dan memberikan nila tambah
  4. meningkatkan efesiens, efektifitas dan produktifitas
  • Inovasi model bisnis akhirnya tidak dapat ditiru dan disaingi untuk jangka waktu lama kecuali inovasi model bisnis yang lain.
Dalam sebuah model bisnis dapat dijelaskan dengan sebilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan bagaimna perusahaan tersebut menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut mencangkup empat bidang utama dalam suatu bisnis yatu pelanggan, penawaran, instruktur dan kelangsuangan finansial.
Kesmbialn pokok tersebut yaitu ;
  1. Segmen pelnggan ( Customer Segments - CS ), yaitu apakah organisasi tersebut melayani satu atau bebeapa segment pelanggan.
  2. Proposisi nilai ( Value Proposition - VP ), yatu mencoba memecahkan masalah pelanggan dan memuaskan kebutuhan pelanggan atau proposisi nilai.
  3. Saluran ( channels - CH ), yaitu proposisi nilai sampai ke pelanggn melalui komunikasi, distribusi dan saluran penjualan.
  4. Hubungan pelanggan ( Customer Relationships- CR ), yaitu Hubungan pelnggan di tetpkan dan dikelola bersama masing-masing segmen pelanggan.
  5. Arus pendapatan ( Revenue Streams - RS ), yaitu arus pendapatan diambil dari proposi nila yng sukses ditawarkan keada pelanggan.
  6. Sumber Daya Utama,( Key Resaurces - KR ), yaitu suatu asset yang diperlukan untuk menawarkan dan memberikan berbagai elemen di atas.
  7. Aktifitas kunci ( Key Activities  - KA ), yaitu aktifitas utama dari organisasi tersebut untuk mendapatkan sebuah nilai.
  8. Kemitraan utama ( Key Partnership ),yaitu aktiftas yang di outsrouce dan berbagai sumber daya diperolh dari luar perusahaan.
  9. Struktur biaya ( Cost Structure - CS ) yaitu biaya yang harus dikeluarkan dikeluarkan dan menjalankan bisnis model tersebut.

Minggu, 06 April 2014

JR T100 # 3 '' RESOURCE MANAGEMENT' ''

Strategis Berbasis Sumber Daya



Yang dimksud dengan manajeman sumber daya manusia atau human resorce management ( HRM )adalah Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi system peencanaan, penyesuaian karyawan, pengembangan kryawan, pengelolaan karier, kompensasi karyawan dan hubungan karyawan.


Komponen-komponen dalam HRM pada konteknya adalah ;
  •  Pengusaha.
Dimana pengusahaitu adalah setiap orang yang meninventasikanmodalnya untuk memperoleh penapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba prusahaan tersebut.
  • Karyawan
Karyawn merupakan kekayaan sebuah perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas peusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sitem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.
Karyawan adalah penjual jasa ( pikiran dan tenaganya ) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan teikat untuk mengerjakan peerjaan yang diberikn dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Pososi karywan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasionl dan karyawan manajerial ( pemimpin ).
  1. Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
  2. Karyawan manaerial adalah setia orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagaian pekerjaannya dan dierjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencaai tujuanya untuk kegiatan-kegiatan ornag lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas menejer lini dan menejer staf.
  • Manajer lini adalah seseorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini ( line authority ) berhak da tanggung jawab langsung merealisasi tujua perusahaan.
  • Manajer staff adala pemimpin yang mempunyai wewenang staff ( saff authority ) yang hany berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar peneylesaian tugas-tugas menejer lini.
Yang dimaksud degan internal recruiting adalah proses penarikan kryawan yang berasal dari karyawan itu sendiri.

Eksternal recruiting adalah proses penarikan karyawan dan penyeleksian karyawan yang berasal dari laur perusahaan.

Prinip Efektuasi

Ada 5 prinsip dala teori efektuasi, diantaranya yaitu ;
  • Bird In Hand.
Bird in hand adalah ungkapan dalam lingkungan di Amerika  yang berarti tentag apa saja yang dimiliki oleh kita. Apa saja yang ada ditangan kita sebetulnya. Ini bicara tentang  hal yaitu sipa diri kita, apa yang bias kita lakukan dan siapa saja yang kita kenal.
  • Affordable Loss
Affordable Loss artinya adalah sejauh mana entrepreneur itu siap menanggung kerugian. Setiap usaha pasti ada resiko. Resiko itu beraneka ragam. Bisa resiko uang, resiko waktu, resiko tenaga da sebaginya.
  • Lemonade Princple
Lemonade Princple merupakan ungkapan dari Amerika yang maksudnya adalah ketika hidup terasa seperti lemon, lemon berarti kecut, yang rasanya kecut buatlah menjadi lemonade. Seorang entrepreneur itu harus mempunya kreatifitas, harus punya mental yang tahan uji.
  • Crazy Quilt
Crazy Quilt yaitu kumpula dari perca-perca kain yang dijahit sehingga menghasilkan seuah selimut yang indah. Maksudnya adalah kemampuan seorang entrepreneur membangun network dari pihak-pihak yang lain jadi banyk pihak seperti pecahan-pecahan perca kain ini dia kumpulakan, dia kumpulakan jadi satu hingga berguna bagi dia.
  • Pilot In The Plane
pilot in the plane makudnya adalah kita mengnggap bahwa hidup kita ini adalah sebuah pesawat dimna kita adalah pilotnya, maka kitalah yag menentukan pesawat kita ini mau kemana.


Salam Entreprenur.

JR T100 # 2 '' STRATEGY TO GROWTH ''

Dalam pembelajaran online di kelas T100 kali ini kita akan membahas mengenai ''Strategy To Growth''. Yang dimaksud dengan strategy to growth adalah strategi yang ditunjukan untuk memenangkan pangsa pasar yang lebih besar, bahkan pada pengorbakan laba jangka pendek. Empat strategi pertumbuhan yang luas adalah diversivikasi, pengembangan roduk, penetrasi pasar dan pengembangan pasar.

Untuk meraih kunci sukses dalam berbisnis kunci utamanya yaitu yang pertama semangat, yang kedua semangat dan yang ketiga terus semangat. Sebab bila sudah memiliki semangat yang tinggi maka apapun rintangan dalam menjalankan wirausaha pasti dapat dilewati.
Selain itu dengan semangat hal-hal yang sulit apapun dapat menjadi lebih mudah.

Namun, selain semangat dibutuhkan juga yang namanya kreativitas. Jadi bila kita sudah emiliki semangat ditambah memiliki sebuah kreativitas, maka peluang untuk menggapai sukses terbuka lebar.

Untuk membangkitkan semangat yaitu dengan cara bermimpilah, bercita-citalah, sehingga dengan mimpi dan cita-cita tersebut dapat menambah semangat. Setiap orang memiliki kunci sukses dalam berbisnis, tinggal kita memaknai kesuksesan itu seperti apa.

Tantangan dalam menumbuhkan usaha

Memiliki optimis ysng tinggi tentunya menjadi salah satu modal utama bagi seorang pelaku usaha. Tanpa adanya optimism dari setiap pengusahanya, bias dipastikan bila usaha tersebut tidak akan mampu bertahan lama menghadapi gempuran persaingan pasar dari para kompetitornya.
Dalam kondisi sesulit apapun, seorang pelaku usaha dituntut untuk bias selalu optimis menjalankan usahanya. Hal ini penting, sebab dengan bersikap optimis secara tidak langsung akan mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh, pantang menorah, dan tentunya tetap semangat menghadapi segala rintangan. Tidak seperti orang-orang yang pesimis tentunya dimana mereka cenderung mudah menorah dengan hambatan yang ada dan lebih menguntungkan perkembagan bisnisnya kepada nasib.

Untuk meyakinkan pentingnya optimism. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bias didapatkan dengan menumbuhkan sikap optimism dalam meraih sukses bisnsi, antara lain ;
  1.  Memberikan semangat dan motivasi yang positif. Orang-orang yang optimis biasanya memiliki harapan serta impian yang cukup  besar. Sehingga tidak heran bila mereka selalu bersemangat dalam melangkah dan memiliki sebuah motivasi yang positif untuk bias meraih harapan serta tujuan yang lebih baik.
  2. Berani mengahdapi segala tantangan. Dalam menjalankan sebuah usaha tidak jarang kita menemukan tantangan serta hambatan yang sering muncul ditengah perjalanan menuju sukses. Namun dengan berbekal keyakinan serta sikap optimis yang dimiliki pelaku usaha, segala tantangan yang ada akan dihadapinya dengan tenang dan diselesaikan dengan cara yang terbaik.
  3. Memiliki focus usaha yang jelas. Setelah menentukan visi dan misi perusahaan yang dijalankan, seorang pengusaha yang optimis akan selalu berusaha focus dalam menyelesaikan pekerjannya dan mewujudkan semua harapan yang telah mereka impikan.
  4. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelaku usaha yang optimis biasanya lebih percaya diri dalam menjalankantugas-tugasnya. Mereka yakin dengan kemampuan yang dimiliki dan berusaha mengoptimalkannya untuk emncapai cita-cita yang mereka harapkan.
  5. Lebih kreatif dan inivatif. Seorang pengusaha yang optimis selalu memiliki berbagai cara untuk mewujudakn segala impiannya. Mereka tak sgan-segan menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan ide baru dan berusaha mendapatkan hasil yang terbaik.





Salam Etrepreneur.

Kamis, 03 April 2014

JR T100 # 1 '' GROWTH MINDSET ''

Tugas jurnal refleksi kali ini adalah pemebelajaran di kelas T100 - UCEO, kali ini membahas mengenai Growth Mindset.

Yang dimaksud mindset adalah cara pandang tentang bakat dan kemampuan yang kita miliki yang akan mempengaruhi langkah-langkah dalam menuju kualitas diri yang kita kehendaki. Pola pikir seseorang akan menentukan cara orang melihat dunia, cara orang memandang kehidupannya, cara memeandang setiap peristiwa yang dialaminya. Terhadap satu peristiwa yang sama, bisa saja orang mengambil sikap yang amat berbeda. Menglami penderitaan bisa menjadikan seseorang terotivasi, mau bangkit, terbakar semangatnya, mengalahkan penderitaan dan menghasilkansukses luar biasa. Sebaliknya pendritaan juga bisa membuat orang putus asa serta membiarkan dirinya dihancurklan olehnya.

Pada dasarnya pola pikir ( mindset ) terbagi dalam dua pola yaitu fixed mindset atau mindse tetap dan  dan growth mindset atau mindset berkembang. Orng yang berpola pikir fixed mindset, biasanya hanya mempengaruhi diri pada bakat atau kemampuan yang sudah ada saja.
Fixed mindset mempercayai bahwa kualitas-kualitas seseorang bagaikan 'ukiran pada sebuah batu', sesuatu yang menetap tidak bisa diubah. Pemilik mindset seperti ini lebih berkonsentrasi untuk membuktikan diri dari waktu ke waktu bahwa dirinya memiliki kualitas-kualitas itu. Mereka cendrung ingin terlihat pintar ataupun cakap.

Berbeda dengan growth mindset yang meyakini bahwa kualitas-kualitas tertentu dihasilkan dari sejauh mana usaha ( effort ) yang dilakukan. dengan mindset ini setiap orang memiliki peluang untuk berubah dan berkembang mencapai kualitas-kaulitas yang diinginkan melalui dedikasi dan kerja keras. Pemilik mindset ini memiliki kecenderuangan untuk selalu belajar.
Orang yang meiliki growth mindset suka mengembangkan apa yang sudah ada, senang mencari antangan baru, mau menjelajahinya dan selalu mampu menghadapi masalah.

Ciri-ciri dari orang yang ber-growth mindset adalah suka dengan upaya, penuh dengan kreativitas. kerja keras dan anthusias. Orang dengan mindset berkembng mempunyai pemahaman, bahwa segala bakat atau talenta kecerdasan dan kapasitasyang dimiliki itu adalah sesuatu yang bukan given, tetapi bisa diperoleh melalui berbagai upaya tertentu. Mereka itu menjalani kehidupan dengan memanfaatkan peluang dan tantangan untuk berkembang mencapai kesuksesan.


Salam Entrepreneur.

Rabu, 26 Maret 2014

JR 14 # '' MENGELOLA RESIKO UNTUK RITEL ''

Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menimbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuensi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel.

Pengelolaan ritel sekala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam arti Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan ( baik soft maupun hard skill ) dalam hal manajrial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel ( continuous competitive advantage ).

Untuk itu, dipandang penting untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern secara terintregrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri amupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.

ecara sederhana resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil usaha dari yang diharapkan, atau kemungkinan terjadinya kerugian usaha. Didalam prakteknya resiko tersebut tidak dapat dihilangkan pelaku usaha hanya bias menghindari, menghadapi, memindahkan, atau mengurangi resiko tersebut.
menghindari berarti tidak melalkukan usaha tersebut.
Mengahadapi berarti bersedia menanggung kerugian yang mungkin akan terjaadi / dialami.
Memindahkan berarti meminta pihak lain ( asuransi misalnya ) untuk menanggung resiko yang akan terjadi, dan mengurangi resiko  berarti pelaku usaha melakukan berbagai hal untuk mengurangi / memperkecil resiko kerugian yang akan terjadi.

Setiap usaha memiliki resiko, mulai dari saat persiapan hingga usaha tersebut sudah berjalan. Pada saat persiapan banyak resiko sudah menanti, seperti ;
  • Resiko karena salah memilih jenis usaha yang akan dijalankan.
  • Resiko karena salah membuat anggaran.
  • Resiko karena salah memilih rekan.
  • Resiko karena salah memilih waktu pembukaan usaha, dll.
Bila resiko-resiko saat persiapan terjadi, maka berbagai kerugian sudah menanti, seperti sepinya pengunjung, membekunya biaya, konflik dengan rekan kerja dan sebagainya.
Disamping itu, banyak resiko juga sudah menanti saat usaha mulai berjalan, dibagian produksi beberapa resiko yang bisa terjadi adalah ;
  • Resiko langkanya bahan baku
  • Resiko kenaikan bahan baku
  • Resiko salah dan keterlambatan kedatanagan pesanan bahan baku
  • Resiko kerusakan mesin
  • Resiko listrik atau telepon mati
  • Resiko kesalahan proses produksi, dll
Berbagai macam resiko dibagian produksi tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi menjadi naik, hingga menguirangi daya saing produk. Dampak merugikan lainya adalah keterlambatan atau terganggunya proses produksi sehingga mengecewakan konsumen dan seterusnya.

Tidak hanya dibagian produksi, setelah usaha berjalan bagian pemesaran juga dihadapakan dengan berbagai macam resiko, seperti ;
  • Resiko dari adanya persaingan
  • Resiko naik turunnya daya beli masyarakat
  • Resiko berubahnya selera konsumen ( tren yang berubah )
  • Resiko kenaikan nilai tukar
  • Resiko karena menjual secara kredit, dll.
Berbagai macam resiko pemasaran tersebut dapat menimbulkan kerugian usaha yang diakibatkan dari tidak lancarnya, macetnya cicilan penjualan kredit yang diberikan, pembajakan produk menurunya permintaan konsumen karena menurunya daya beli, usang atau kadaluarsanya model produk yang dipasarkan, dan seterusnya.
Dalam prakteknya setelah usaha berjalan tidak hanay bagain produksi dan pemasaran saja yang memiliki resiko, hamper setiap bagian dihadapakan pada berbagai macam resiko, bagian SDM juga memiliki resiko, seperti tidak hadirnya karyawan, berpindahnya karyawan kunci ke perusahaan pesaing, demo yang dilakukan karyawan, sakitnya karyawan dan sejenisnya. Secara umum resiko tersebut akan mengakibatkan terganggunya proses produksi, proses pemasaran dan proses dalam sebuah usaha lainnya.
Demikian pula bagian keuangan, juga harus memperhatika resiko adanya tindak kecurangan, kekurangan modal, kesalahan pencatatan, dll. Berbagai resiko dibagain keuangan ini akan berdampak pada berkurangnya keberuntungan, tidak sehatnya usaha, hingga terganggunya bagian lain.

Secara umum, resiko yang telah dijelaskan tersebut sebagian besar berasal dari dalam usaha itu sendiri ( kecuali beberapa resiko seperti kurs, turunya daya beli kon sumen, dll ). Namun demikian masih ada beberapa resiko dari luar perusahaan yang patut diwaspadai, seperti ;
  • Resiko karena perubahan peraturan pemerintah, seperti penataan jalur hijau, berkaitan dengan pajak usaha, maupun ijin-ijin usaha lainnya.
  • Resiko adanya bencana alam yang sering kali tidak terduga
  • Resiko perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga teknologi yang ada menjadi cepat usang atau tertinggal.
  • Resiko masyarakat yang bisa muncul tiba-tiba, hanya karena sebuah isu.
  • Pemberitaan media masa, dll.
Dari penjelasan diatasa akhirnya dapat dipahami, bahwa setiap usaha memang tidak dapat terlepas dari adanya resiko usaha, dan sekali lagi yang dapat dilakukan hanya mengelola sebaik mungkin resiko tersebut, sehingga dampak kerugiannya dapat ditekan.

Selanjutnya, bagaimna cara mengelola resiko-resiko tersebut? inilah lima langkah dasar untuk mengelola resiko tersebut ;
  1. Identifikasi ( buat daftar ) setiap resiko yang bisa terjadi
  2. Lakukan analisis dan rangking atau urutan sesuai dengan besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulaknnya.
  3. Tentukan upaya-upaya untuk mengatasinya, sesuai dengan urutan yang ada.
  4. Lakuakan upaya tersebut, sesuai pilihan scenario yang telah dibuat.
  5. Lakukan evaluasi
Resiko usaha tidak bisa dihilangkan sama sekali, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi dan memperkecil resiko usaha tersebut.